Analisis Karakteristik dan Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki Di Kawasan Wisata Ubud
(Studi Kasus: Jalan Raya Ubud, Gianyar)
DOI:
https://doi.org/10.38043/telsinas.v8i1.6115Keywords:
Karakteristik Pejalan Kaki, Tingkat Pelayanan, HCM 1985Abstract
Pejalan kaki berperan penting dalam sistem transportasi, dimana karakteristik dan fasilitas pejalan kaki merupakan bagian integral dari sistem transportasi. Berjalan kaki adalah suatu kegiatan transportasi yang paling mendasar. Hampir semua aktivitas transportasi diawali dan diakhiri dengan berjalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki pada trotoar ruas Jalan Raya Ubud, jalan utama yang terletak di kawasan wisata Ubud, Kabupaten Gianyar. Koridor ruas Jalan Raya Ubud mempunyai bangkitan perjalanan tinggi ditandai dengan banyaknya pusat-pusat kegiatan pariwisata. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan untuk mendapatkan data jumlah pejalan kaki dan waktu tempuh pejalan kaki. Survei dilaksanakan selama tiga hari, Sabtu, Minggu, dan Senin, jam 09.00 - 18.00 WITA. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik pejalan kaki adalah: Arus pejalan kaki tertinggi 3.88 org/m/mnt <= 6.5 org/m/mnt; Kecepatan rata-rata ruang pejalan kaki tertinggi 83.33 m/mnt >= 79 m/mnt; Kepadatan pejalan kaki tertinggi 0.047 org/m2; dan Ruang pejalan kaki tertinggi sebesar 37.04 org/m2 >= 12.00 org/m2. Berdasarkan Metode HCM 1985, dari besarnya arus, kecepatan rata-rata ruang, dan ruang pejalan kaki, diperoleh tingkat pelayanan trotoar termasuk kategori A, tetapi sejumlah perbaikan trotoar perlu dilakukan dalam rangka mendukung Ubud sebagai kawasan Wisata Internasional.
References
F. Julianto, “Studi Karakteristik Pejalan Kaki di Lampu Penyeberangan Ruas Jl. Jend. Sudirman,” Civil Engineering Collaboration, pp. 20–36, Apr. 2020, doi: 10.35134/jcivil.v5i1.8.
C. M. Hall and Y. Ram, “Measuring the relationship between tourism and walkability? Walk Score and English tourist attractions,” Journal of Sustainable Tourism, vol. 27, no. 2, pp. 223–240, Feb. 2019, doi: 10.1080/09669582.2017.1404607.
G. Tóth and L. Dávid, “Tourism and accessibility: An integrated approach,” Applied Geography, vol. 30, no. 4, pp. 666–677, Dec. 2010, doi: 10.1016/j.apgeog.2010.01.008.
M. Mansouri and N. Ujang, “Tourist’ expectation and satisfaction towards pedestrian networks in the historical district of Kuala Lumpur, Malaysia,” Asian Geogr, vol. 33, no. 1, pp. 35–55, Jan. 2016, doi: 10.1080/10225706.2016.1185639.
M. Southworth, “Designing the Walkable City,” J Urban Plan Dev, vol. 131, no. 4, pp. 246–257, Dec. 2005, doi: 10.1061/(ASCE)0733-9488(2005)131:4(246).
N. B. Raka Mandi, “Pedestrian Facilities as the Core of Sustainable Public Transport: A Case Study of Kuta-Bali Tourism Destinations,” International Journal of Current Science Research and Review, vol. 05, no. 01, Jan. 2022, doi: 10.47191/ijcsrr/V5-i1-30.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gianyar. “Ubud dalam Angka”. Pemda Gianyar. 2024.
Hotels.com, “Jalan Raya Ubud Shopping Street-Guide to the Main Walking Street of Ubud,” Tersedia: https://id.hotels.com/go/indonesia/jalan-raya-ubud-shopping-street. Diakses: 28 April 2024.
I. Prasetyaningsih, “Analisis Kakrakteristik dan Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Pasar Malam Ngarsopuro Surakarta,” Surakarta: Jurusan Teknik Sipil, FT, Universitas Sebelas Maret, 2010
Garber.N.J and Hoel.L.A, Traffic and Highway Engineering-SI Version. Cengege Learning, Stamford, 2009.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ida Bagus Wirahaji, I Wayan Muka, Made Novia Indriani, I Made Wisudana, I Gede Fery Surya Tapa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.