Analisis Konstruksi Posisi Lightning Arrester Di Gardu Distribusi Km 0003 Penyulang Subagan Wilayah Kerja PT PLN (Persero) ULP Karangasem

Authors

  • I Made Asna Universitas Pendidikan Nasional
  • I Wayan Suriana Universitas Pendidikan Nasional
  • I Wayan Sugarayasa Universitas Pendidikan Nasional
  • Wayan Sutama Universitas Pendidikan Nasional
  • I Wayan Dikse Pancane Universitas Pendidikan Nasional
  • I Nyoman Gede Adrama Universitas Pendidikan Nasional
  • I Made Sariana Universitas Pendidikan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.38043/telsinas.v4i1.2143

Keywords:

transformator, petir, lightning arrester, konstruksi

Abstract

Salah satu komponen dari sistem distribusi adalah gardu distribusi. Gardu distribusi berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen Salah satu komponen terpenting dari gardu distribusi adalah transformator. Karena penempatannya di tempat terbuka, transformator sering mengalami gangguan akibat sambaran petir. Selama kurun waktu 2017-2019 pada Penyulang Subagan mengalami gangguan akibat impuls petir sebanyak 10 kali. Penelitian ini membahas cara kerja lightning arrester dalam memproteksi peralatan dengan konstruksi model lama dan setelah dilakukan perubahan posisi, jarak proteksi ideal lightning arrester dengan transformator, kinerja lightning arrester setelah dilakukan perubahan posisi pada konstruksi yang baru, dan dampak dari perbedaan konstruksi dalam pemasangan lightning arrester di ULP Karangasem. Dari hasil analisis, dengan kondisi iklim di wilayah Karangasem jarak proteksi maksimal lightning arrester dan transformator adalah 6,2245 meter. Jarak lightning arrester dan transformator dengan konstruksi lama yang ada di lapangan adalah 1,5 meter. Dimana jarak tersebut membuat arus puncak petir yang mampu diterima dari lightning arrester sebesar 178,3032 kA, sehingga dapat dikatakan jarak lightning arrester dan transformator dengan konstruksi lama masih dapat bekerja dengan maksimal. Setelah menggunakan konstruksi baru sesuai dengan SPLN D5.006. 2013, jarak lightning arrester dan transformator di KM 0003 menjadi 0,6 meter. Jarak tersebut membuat arus puncak petir yang mampu diterima dari lightning arrester menjadi lebih tinggi yaitu 655,008 kA, dan terjadi peningkatan kinerja lightning arrester sebesar 267,36 % akibat perubahan posisi.

References

BMKG Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III, 2020

Daman Suswanto. 2009 , “Sistem Distribusi Tenaga Listrik”. Padang: Universitas Negeri Padang

Hutauruk, T S. 1987. “Pentanahan Netral Sistem Tenaga dan Pentanahan Peralatan”. Jakarta:

Erlangga.

Kelompok Kerja Standar Kontruksi Disribusi Jaringan Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia, Buku 4 PLN. 2010. “Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik”. Jakarta.

Sarimun, Wahyudi. 2012. “Proteksi Sistem Distribusi Tenaga Listrik”. Depok: Garamond

SPLN D5.006. 2013. “Pedoman Pemilihan Arrester Untuk Jaringan Distribusi 20kV “ : PT PLN (Persero), 2013.

SPLN U1.005. 2014. Standar Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja : PT PLN (Persero).

SPLN 7. 1987. Pedoman Pemilihan Tingkat Isolasi Transformator dan Penangkap Petir. Jakarta: PLN

Downloads

Published

2022-03-09

How to Cite

1.
Asna IM, Suriana IW, Sugarayasa IW, Sutama W, Dikse Pancane IW, Adrama ING, Sariana IM. Analisis Konstruksi Posisi Lightning Arrester Di Gardu Distribusi Km 0003 Penyulang Subagan Wilayah Kerja PT PLN (Persero) ULP Karangasem. TELSINAS [Internet]. 2022Mar.9 [cited 2024Nov.24];4(1):46 -55. Available from: https://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/2143

Issue

Section

Articles