Desa Wisata Sebagai Penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Menuju Jombang Berkarakter dan Berdaya Saing
DOI:
https://doi.org/10.38043/parta.v3i1.3594Keywords:
Desain Promosi, Software SketchUp, 3D WarehouseAbstract
Desa wisata merupakan aset kepariwisataan pada potensi pedesaan yang diberdayakan dan dikembangkan dengan segala keunikan dan daya tariknya untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. Pengembangan Desa Wisata dilatar belakangi oleh beberapa tujuan salah satunya yakni setiap desa harus memiliki produk unggulan sehingga kebutuhan akan konsep destinasi wisata yang berbeda antara desa satu dengan desa lainnya akan terwujud. Desa Pulosari hanya memiliki satu wisata yang masih aktif yaitu Candi Arimbi. Pihak BUMDes Sari Artha Pulosari Bareng saat ini sedang memikirkan bagaimana cara melakukan pemasaran untuk pengembangan wisata yang ada di Desa Pulosari dengan metode pemberian pelatihan yang sederhana guna mengenalkan cara promosi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan desa wisata. Pelatihan tersebut dilaksanakan dan ditujukan untuk pemuda karang taruna di Desa Pulosari. Pelatihan ini berupa pembuatan desain promosi sehingga akan mengakomodasi kebutuhan pemuda karang taruna dalam meningkatkan promosi desa Wisata sehingga dapat menjadi solusi mengatasi permasalah di desa tersebut.
Downloads
References
Atmoko, T. P. H. 2014. Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman. Jurnal Ilmiah Akademi Pariwisata Yogyakarta, 12(2) 146-154.
Fikri, Z., & Septiawan, Y. 2020. Pemanfaatan Dana Desa dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Kurau Barat. Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial, 2(1), 24-32.
Jimmu, M.I. 2008. Community Development. Community Development:A CrossExamination of Theory and Practice Using Experiences in Rural Malawi. Africa Development,Vol. XXXIII, No. 2, 2008, pp. 23–3
Purwanto, R. 2020. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Unggulan dan Pemberdayaan Masyarakat. Public Service and Governance Journal, 1(1), 112-133.
Putra, A. M., & Sutaguna, I. N. T. 2020. Persepsi Masyarakat Desa Penatahan Terhadap Dikembangkannya Desa Penatahan Sebagai Desa Wisata di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya, 9(2), 219-239.
Raharja, S. U. J., Marbun, M., & Chan, A. 2019. Strategi Pengembangan Pariwisata Perdesaan di Lebak Muncang, Bandung-Jawa Barat. Sosiohumaniora, 21(2), 159-165.
Ratnaningtyas, Y. A., & Widyasmoro, A. 2016. Pemasaran Desa Wisata Kalibuntung dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Bantul. Jurnal kepariwisataan Indonesia, 11(1), 1-24.
Saepudin, E., Budiono, A., & Halimah, M. 2019. Pengembangan Desa Wisata Pendidikan Di Desa Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Sosiohumaniora, 21(1), 1-10.
Sumarto, R. H., & Dwiantara, L. 2020. Pemberdayaan Masyarakat dalam Tata Kelola Pariwisata Di Kampung Wisata Dewo Bronto Yogyakarta. Journal Publicuho, 2(4), 111-127.
Tristaningrat, M. A. N. 2018. Gagasan Pengembangan Desa Wisata Berbasis Budaya Lokal Daerah untuk Mengembangkan Kearifan Lokal Daerah. Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya, 1(1), 81- 89.
Wiyatiningsih, S., Harijani, W. S., Santoso, W., & Wijaya, R. S. 2020. Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pengembangan Desa Wisata Jeruk Pamelo Organik di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan. Jurnal Abadimas Adi Buana, 3(2), 23-36.
Zubaedi. (2007). Wacana Pembangunan Alternatif: Ragam Perspektif Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Ar- Ruzz.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.