KEEFEKTIFAN PEMERIKSA KOREKSI FAKTA MELALUI GAMBAR DAN SKALA KEBENARAN TERHADAP INTENSI UNTUK MENYEBARKAN HASIL KOREKSI PEMERIKSA FAKTA
(Studi Desain Experimental pada Masyarakat Jawa Barat)
DOI:
https://doi.org/10.38043/jids.v7i2.5258Keywords:
Hoax, Fact-checking, Pemilu 2024, Skala Kebenaran, Gambar, IntensiAbstract
Memasuki tahun 2024, Indonesia sedang bersiap menuju Pemilihan Umum Presiden, Wakil Presiden, dan Kepala Daerah 2024-2029. Segala informasi tentang Pemilu 2024 ini mengalir sangat deras, entah itu fakta maupun hoax. Melihat fenomena ini, dibutuhkan lembaga koreksi fakta yang mampu menyaring informasi yang disebarkan sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan tingkat tertinggi persebaran hoax di Indonesia, maka dari itu muncul berbagai institusi ataupun organisasi pemeriksa fakta yang mampu membantu dalam menangkal hoax dan mendistribusikan informasi baik di masyarakat. Terdapat gambar dan narasi dalam hasil koreksi fakta tersebut, namun peneliti ingin melihat bagaimana efektivitas pemeriksa hasil koreksi fakta melalui gambar dan skala kebenaran terhadap intensi untuk menyebarkan hasil koreksi fakta. Teori yang digunakan adalah Effective Use: A Representation Theory Perspective untuk mengukur efektifitas suatu sistem dalam hal ini adalah skala kebenaran dan gambar dalam koreksi pemeriksa fakta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi desain eksperimental faktorial desain 2x2. Sampel pada penelitian ini sebanyak 184 responden masyarakat Jawa Barat yang dibagi menjadi empat kelompok treatment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil koreksi fakta menggunakan skala kebenaran memiliki efektifitas yang signifikan daripada gambar, namun bukan berarti gambar tidak diperlukan dalam proses koreksi fakta. Terdapat interaksi antara skala kebenaran dan gambar dalam efektifitasnya terhadap intensi untuk menyebarkan hasil koreksi fakta.
Downloads
References
Amazeen, M. A., Thorson, E., Muddiman, A., & Graves, L. (2018). Correcting Political and Consumer Misperceptions: The Effectiveness and Effects of Rating Scale Versus Contextual Correction Formats. Journalism and Mass Communication Quarterly, 95(1), 28–48. https://doi.org/10.1177/1077699016678186
Bajari, A. (2015). Metode Penelitian Komunikasi, prosedur, tren dan etika. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Burton-Jones, A., & Grange, C. (2013). From use to effective use: A representation theory perspective. Information Systems Research, 24(3), 632–658. https://doi.org/10.1287/isre.1120.0444
CNN Indonesia. (2019). LIPI: Jawa Barat, Aceh, dan Banten Tertinggi Informasi Hoaks. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190118175011-20-362017/lipi-jawa-barat-aceh-dan-banten-tertinggi-informasi-hoaks.
Costa, F M L. (2023). Hoaks dan Isu SARA Rawan Terjadi di Delapan Daerah Jawa Barat Jelang Pemilu 2024. Retrieved from https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/11/17/delapan-daerah-di-jabar-rawan-tinggi-pelanggaran-pemilu-2024
Crano, W.D., Brewer, M.B., Lac, A. (2014). Principles and methods of social research. New York, NY: Routledge.
Ekawati, Arti. (2024). Indonesia 2024 election: What brought voters to the polls. Retrieved from: https://www.dw.com/en/indonesia-2024-election-what-brought-voters-to-the-polls/a-68230075
Faul, F., Erdfelder, E., Lang, A. G., & Buchner, A. (2007). G*Power 3: A flexible statistical power analysis program for the social, behavioral, and biomedical sciences. Behavior Research Methods, 39(2), 175–191. https://doi.org/10.3758/BF03193146
Fadhlurrahman, Irfan. (2024). Jumlah Penduduk di 38 Provinsi Indonesia Desember 2023. Retrieved from: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/02/15/jumlah-penduduk-di-38-provinsi-indonesia-desember-2023#:~:text=Jawa%20Barat%20masih%20menjadi%20provinsi,penduduk%20terbanyak%20pada%20Desember%202023
Jaedun, A. (2011). Oleh : Amat Jaedun. Metodologi Penelitian Eksperimen, 0–12.
Khanifah, A. dan Fauzi, A. M., (2022). DAMPAK BERITA HOAX TENTANG COVID-19 TERHADAP PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN OLEH MASYARAKAT(Studi Kasus Group WhatsappKeluarga). Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial. https://doi.org/10.38043/jids.v6i1.3485
Kustiawan, W., Siregar, F. K., Alwiyah, S., Lubis, R. A., Gaja, F. Z., Pakpahan, N. S., & Hayati, N. (2022). KOMUNIKASI MASSA. Journal Analytica Islamica, 11(1), 134. https://doi.org/10.30829/jai.v11i1.11923
Nieminen, S., & Rapeli, L. (2019). Fighting Misperceptions and Doubting Journalists’ Objectivity: A Review of Fact-checking Literature. Political Studies Review, 17(3), 296–309. https://doi.org/10.1177/1478929918786852
Pennycook, G., & Rand, D. G. (2019). The Implied Truth Effect: Attaching Warnings to a Subset of Fake News Stories Increases Perceived Accuracy of Stories Without Warnings. Management Science, 66(11), 4940-4957.
Rahmadhany, A., Safitri, A. A., & Irwansyah. (2021). Fenomena Penyebaran Hoax dan Hate Speech pada Media Sosial. Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238 Vol. 3 No.1 31Januari 2021. https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.182
Walter, N., Cohen, J., Holbert, R. L., & Morag, Y. (2019). Fact-Checking: A Meta-Analysis of What Works and for Whom. Political Communication, 00(00), 1–26. https://doi.org/10.1080/10584609.2019.1668894
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nisa Nurmauliddiana Abdullah, Fiqie Lavani Melano, Adrio Kusmareza Adim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.