PERAN DESA ADAT (PAKRAMAN) DALAM PELESTARIAN BAHASA DAN SASTRA DALAM KERANGKA PENGUATAN KEBUDAYAAN BALI

Authors

  • i nyoman budiana
  • tini rusmini gorda

DOI:

https://doi.org/10.38043/jids.v1i2.197

Keywords:

desa adat, bahasa dan sastra, pelestarian dan kebudayaan

Abstract

ABSTRAK

Keberadaan desa adat (pakraman) di Bali sebagai desa yang memiliki hak otonom dalam mengurus kepentingan desanya masing-masing memiliki karakteristik yang sangat unik. Keunikan tersebut tidak hanya dilihat dari sistem pemerintahan tradisionalnya, tetapi masing-masing desa adat tersebut memiliki adat kebiasaan, kebudayaan, dialek bahasa termasuk seni serta prosesi ritual keagamaan yang diyakininya juga menunjukkan perbedaan antara satu desa dengan yang lainnya. Sekalipun demikian halnya, secara universal segala aktivitas berkebudayaan dan berkeagamaan yang dilakukan dapat dipandang sebagai pengewantahan dari ajaran agama Hindu yang dianutnya serta dijiwai oleh falsafah Tri Hita Karana.

Berbagai peran telah diberikan kepada desa adat tersebut, karena dalam realitasnya hingga saat ini sejumlah aktivitas pembangunan nasional selalu melibatkan keberadaannya baik pembangunan yang bersifat fisik maupun non fisik, dengan hasil yang sangat membanggakan. Sebagai bukti perlu dikemukakan beberapa contoh di antaranya, pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup berbasis desa adat, pembangunan keluarga yang bahagia dan sejahtera berbasis desa adat serta penanggulangan kenakalan remaja dan kejahatan narkotika pun berbasis desa adat. Di samping itu dalam kerangka penguatan kebudayaan melalui kegiatan pelestarian bahasa dan sastra juga telah dilakukan secara berkesinambungan, baik kegiatan dalam bidang sastra daerah maupun sastra nasional.

Dalam pelestarian bahasa dan sastra Bali, desa adat telah membangun suatu sistem penghayatan sastra melalui seni makekidung, makekawin, macepat yang sering dikenal dengan kegiatan Utsawa Dharma Gita, lomba penulisan sastra Bali dalam lontar, puisi dan sastra serta menuangkan pelajaran bahasa daerah Bali dalam setiap kurikulum kegiatan pasraman baik untuk tingkat anak-anak, remaja dan dewasa. Keseluruhan aktivitas tersebut bermuara kepada penguatan budaya daerah dan sekaligus mengarah kepada penguatan budaya nasional, karena budaya nasional adalah merupakan puncak-puncak dari budaya daerah.

Kata kunci : desa adat, bahasa dan sastra, pelestarian dan kebudayaan.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2017-08-01

How to Cite

1.
budiana i nyoman, gorda tini rusmini. PERAN DESA ADAT (PAKRAMAN) DALAM PELESTARIAN BAHASA DAN SASTRA DALAM KERANGKA PENGUATAN KEBUDAYAAN BALI. JIDS [Internet]. 2017Aug.1 [cited 2024Dec.28];1(2):108-19. Available from: https://journal.undiknas.ac.id/index.php/fisip/article/view/197

Issue

Section

Articles