PERKEMBANGAN AKUNTANSI BRUNEI DARUSSALAM DAN ANALISIS SHENANIGANS DALAM LAPORAN KEUANGANNYA
DOI:
https://doi.org/10.38043/jiab.v6i1.3017Abstract
Brunei adalah satu-satunya negara berdaulat sepenuhnya di Kalimantan, sisa wilayah pulau dibagi antara negara Malaysia dan Indonesia. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), Brunei menempati urutan kelima di dunia berdasarkan produk domestik bruto per kapita pada paritas daya beli. Ada dua jenis Standar Akuntansi yang akan diadopsi di Brunei Darussalam, yaitu Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan Standar Akuntansi Brunei Darussalam (BDAS) yang dikeluarkan oleh BDASC untuk entitas lain yang tidak memiliki akuntabilitas publik (entitas kepentingan non-publik). Dengan analisis yang penulis lakukan berdasarkan laporan tahunan dan laporan keuangan dengan memakai objek Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) selama 5 tahun terakhir, hasil analisa menunjukkan bahwa perusahaan tidak melakukan praktik Shenanigans 1, Shenanigans 2, Shenanigans 4, Shenanigans 5, Shenanigans 6, Shenanigans 7. Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) melakukan teknik Shenanigans 3 dalam pencatatan laporan keuangannya tanpa pengaruh yang signifikan (jumlah yang kecil) sehingga laporan keuangan masih wajar dan tidak merugikan pihak yang bersangkutan.
Kata Kunci: Brunei Darussalam, Perkembangan Akuntansi, Teknik Shenanigans.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.