KERANGKA KONTRATERORISME ASEAN: TANTANGAN KERJA SAMA REGIONAL DI ASIA TENGGARA
DOI:
https://doi.org/10.38043/jids.v9i2.6884Keywords:
ASEAN, ACCT, Counter-terrorism, Our Eyes Initiatives, TerrorismAbstract
Isu terorisme menjadi tantangan serius bagi kawasan Asia Tenggara, dengan meningkatnya ancaman dari aktor transnasional seperti ISIS dan Foreign Terrorist Fighters (FTF). ASEAN sebagai organisasi regional telah merespons melalui sejumlah instrumen kerja sama, seperti ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) dan ASEAN Our Eyes Initiative (OEI). Artikel ini menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi ASEAN dalam menangani terorisme kawasan dengan menggunakan pendekatan teori organisasi internasional dan rezim internasional. Meskipun ACCT menyediakan kerangka kerja formal untuk koordinasi regional, implementasinya masih menghadapi kendala signifikan seperti prinsip non-intervensi, perbedaan yurisdiksi, serta kelemahan institusional. OEI muncul sebagai alternatif inisiatif berbasis kerja sama intelijen yang dinilai lebih adaptif, meskipun tantangan birokratis dan risiko kebocoran informasi tetap membayangi. Kajian ini menunjukkan bahwa efektivitas ASEAN dalam kontra-terorisme sangat dipengaruhi oleh dinamika politik domestik anggotanya serta kelembagaan regional yang bersifat longgar. Diperlukan reformasi pendekatan kerja sama keamanan yang lebih terintegrasi dan berorientasi pada perlindungan manusia untuk meningkatkan kapasitas ASEAN menghadapi terorisme di masa depan.
Downloads
References
Anindya, C. R. (2022). Bureaucratic resistance and the challenge of implementing ASEAN: Case study of Jolo Church bombing 2019. Global: Jurnal Politik Internasional, 24(2), 186–204. https://doi.org/10.7454/global.v24i2.1252
ASEAN Defense Ministers. (2018). 2018_Oct_12th ADMM_Singapore, 19 October 2018_[Final] Our Eyes Initiative Concept Paper (Issue February). https://cil.nus.edu.sg/wp-content/uploads/2019/11/2018-Our-Eyes-Concept-Paper.pdf
ASEAN Secretariat. (2009). ASEAN Convention on Counter Terrorism. https://doi.org/10.1142/9789814261197_0023
Archer, C. (2015). International Organization (4th ed.). Routledge.
Bakry, U. S. (2016). Metode Penelitian Hubungan Internasional. Pustaka Pelajar.
Borelli, M. (2017). ASEAN counter-terrorism weaknesses. International Centre for Political Violence and Terrorism Research, 9(9), 14–20.
Borelli, M. (2017). ASEAN counter-terrorism weaknesses. Counter Terrorist Trends and Analyses.
Choiruzzad, S. A. (2020). Terorisme: Antara Tantangan Domestik dan Tantangan Global. In W. A. Prajuli & M. F. Karim (Eds.), Memahami ASEAN: Sebuah Pengantar. Graha Ilmu.
Di Floristella, A. P. (2015). The ASEAN Regional Security Partnership: Strengths and Limits of a Cooperative System. In New Security Challenges. https://doi.org/10.1355/cs38-1g
Fredayani, E., Adibrata, J. A., & Khairi, N. F. (2019). Alasan pembentukan kerja sama keamanan ASEAN–Australia dalam menghadapi isu terorisme. Insignia: Journal of International Relations, 6(2), 94–105. https://doi.org/10.20884/1.ins.2019.6.2.1502
GTI. (2023). Quantifying peace and its benefits. Global Terrorism Index 2023, 1–95. http://visionofhumanity.org/resources
Haacke, J. (2003). The war on terror: Implications for the ASEAN region. In C. M. Dent (Ed.), Asia-Pacific Economic and Security Co-operation: New Regional Agendas (pp. 113-135). Palgrave Macmillan.
Haryani, S. (2020). ASEAN dan Politik Luar Negeri Indonesia. In W. A. Prajuli & M. F. Karim (Eds.), Memahami ASEAN: Sebuah Pengantar (2020th ed.). Graha Ilmu.
Hendroy, F. A. (2018). ASEAN Political Security Community (APSC) on counter-terrorism: Roles and obstacles. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 14(2), 163–174. https://doi.org/10.26593/jihi.v14i2.2982.163-174
Keohane, R. O. (2017). Governance in a partially globalized world presidential address, American Political Science Association, 2000. Global Governance, 95(1), 3–15. https://doi.org/10.4324/9781315254234-9
Pradnyana, H. (2022). Perspektif kebijakan kontra-terorisme ASEAN dan perbedaan paradigma penanggulangan terorisme oleh negara-negara anggota ASEAN. POLITICOS: Jurnal Politik Dan Pemerintahan, 2(1), 11–26. https://doi.org/10.22225/politicos.2.1.2022.11-26
Prakasa, S. U. W., Al-Fatih, S., & Haqqi, A. R. A. (2021). Terrorism eradication in ASEAN countries: Human rights perspective. Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial, 16(2). https://doi.org/10.19105/AL-LHKAM.V16I2.5021
Saadah, K., & Rudiany, N. P. (2016). Drawing ASEAN limits and strengths in tackling terrorism: Study case of Abu Sayyaf Group. Jurnal Hubungan Internasional, IX(2), 353–364. https://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jhi84da2587d6full.pdf
Siallagan, A. (2023). The failure of ASEAN counter-terrorism cooperation in preventing the arrival of foreign terrorist fighters in the Marawi conflict. Journal of Terrorism Studies, 5(1). https://doi.org/10.7454/jts.v5i1.1057
Wicaksana, I. G. W. (2019). Militarising counterterrorism in Southeast Asia. European Journal of East Asian Studies, 18(2). https://doi.org/10.1163/15700615-01802005
Wicaksono, S. N. (2021). Kompleksitas kerjasama ASEAN dalam pemberantasan dan mitigasi terorisme. Indonesian Journal of Peace and Security Studies (IJPSS), 3(1), 68–82. https://doi.org/10.29303/ijpss.v3i1.76
Yusuf Khadafi, B. R., & Zahidi, M. S. (2023). Diplomasi pertahanan: Kerjasama intelejen di ASEAN sebagai peningkatan stabilitas keamanan Asia Tenggara. Jurnal Hubungan Internasional, 16(1), 56–69. https://doi.org/10.20473/jhi.v16i1.40989
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Asido Mac Kenzie Butar Butar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.