IRONI SEBAGAI BENTUK PERUNDUNGAN SIBER PADA KOMENTAR DI TIKTOK TERHADAP INFLUENCER SKINCARE
DOI:
https://doi.org/10.38043/jids.v9i2.6818Keywords:
Cyberbullying, Gaya Bahasa, Media SosialAbstract
Fenomena perundungan siber di media sosial saat ini masih marak ditemukan. Seiring dengan bertambahnya pengguna media sosial, bertambah pula perundungan siber di media sosial. Salah satu pengguna yang beresiko menjadi korban perundungan siber yaitu influencer skincare sebagai pengguna yang aktif menunjukkan diri di media sosial. Komentar yang ditemukan sebagai komentar perundungan bukan hanya yang bersifat secara langsung namun terdapat juga yang berbentuk halus dan sulit dikenali. Komentar tersebut dapat kita sebut sebagai komentar ironi mengacu pada gaya bahasa sindiran yang dikemukakan oleh Groys Keraf. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik dan pemaknaan kalimat ironi dalam komentar perundungan terhadap influencer skincare di platform Tiktok. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan analisis wacana. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap akun influencer skincare @ratu.ghania, ditemukannya 35 komentar ironi pada 21 video yang diunggah mulai dari pertengahan tahun 2024 hingga Juli 2025. Komentar yang ditemukan sesuai dengan sifat dari gaya bahasa ironi dan mayoritas berbentuk sindiran halus terhadap influencer skincare tersebut. Kemudian komentar yang ditemukan mengarah pada kondisi fisik influencer tersebut terutama pada kondisi kulit wajahnya. Selain itu, komentar yang ditemukan juga mengarah pada ketidaksetujuan hasil ulasan produk yang dipromosikan namun berkaitan pula dengan kondisi kulitnya. Contoh komentar perundungan berbentuk kalimat ironi yang ditemukan yaitu seperti “perasaan ga ilang-ilang tuh jerawat” yang memiliki maksud untuk menyatakan secara halus bahwa wajah korban tetap saja berjerawat dan “jerawatan aja ttp cantik” kalimat tersebut terlihat seperti pujian namun diiringi dengan diksi bermakna negatif.
Downloads
References
Asalnaije, E., Bete, Y., Manikin, M. A., Labu, R. A., Tira, S. A. D., & Lian, Y. P. (2024). Bentuk-Bentuk Cyberbullying Di Indonesia. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 4(4), 64656473.
Halid, R. (2022). Tindak Tutur Pelaku Pecemaran Nama Baik Di Media Sosial Kajian Linguistik Forensik. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 5(2), 441458. https://doi.org/10.24176/kredo.v5i2.6342
Harahap, N. (2020). Penelitian Kualitatif. In Wal Ashri Publishing. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Khuluqie, M. A., Burhan, E. P., & Triana, L. (2022). Gaya Bahasa Ironi Dan Sarkasme Dalam Kolom Komentar Akun Instagram Tempodotco Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA. ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya, 2(2), 160168. https://doi.org/10.58218/alinea.v2i2.211
Krisdanu, C. A., & Kiranastari, A. S. (2023). TikTok sebagai Media Pemasaran Digital di Indonesia. Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 7(2), 2436. https://doi.org/10.51544/jlmk.v7i2.4173
Lurien, E., & Susianti, D. (2024). Cyberbullying Pengguna Media Sosial X (Twitter) (Deskriptif). Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 3(2), 4146. https://doi.org/10.56127/juk
Maftuh, B., Dahliyana, A., Malihah, E., & Sartika, R. (2024). Does school climate matter in cyberbullying behaviour among high school student? a mediation and moderation analysis. Cakrawala Pendidikan, 43(1), 2843. https://doi.org/10.21831/cp.v43i1.65213
Maharani, A. F., & Gusnita, C. (2024). Analisis Cyberbullying: Komentar Kebencian Terhadap Pembuat Konten Beauty Influencer di Media Sosial Tiktok. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development, 6(4), 519527. https://doi.org/10.38035/rrj.v6i4.845
Marjun, Saroji, & Nugraha, F. (2025). Cyberbullying and Legal Protection for Victims in the Digital Era: A Case Study on Social Media Platforms. Hakim: Jurnal Ilmu Hukum Dan Sosial, 3(1), 955973. https://doi.org/10.51903/hakim.v3i1.2290
Noviani, A., & Wijayanti, S. (2022). Instagram Sebagai Medium Pesan Komunitas Ibu Tunggal di Indonesia (Studi Netnografi di Akun Instagram @singlemomsindonesia). Jurnal Netnografi Komunikasi, 1(1), 113. https://doi.org/10.59408/netnografi.v1i1.1
Obasi, J. C., Ukoha, E. O., & Onoyima, R. U. (2025). Discourse Analysis of the Role of Language on Cyberbullying in Selected TikTok Videos. Howard Journal of Communications, 0(0), 124. https://doi.org/10.1080/10646175.2025.2522804
Oktariani, Mirawati, Syamantha, A., & Afriza, R. (2022). Pemberian Psikoedukasi Dampak Cyberbullying Terhadap Kesehatan Mental Pada Siswa. ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains Dan Teknologi, 1(1), 189194. https://doi.org/10.55123/abdikan.v1i2.281
Ramadhan, F. (2020). Kajian Sosiolinguistik: Sosiolinguistik sebagai ilmu interdisipliner, ragam bahasa, pilihan kata, dan dwi kebahasaan. Jurnal Universitas Sebelas Maret.
Somantri, A. R., Malihah, E., & Nurbayani, S. (2024). SIKASIH (Sistem Informasi Kejadian Siswa Terkasih) As A Learning Development Based on Overcoming Toxic Behavior on Social Media Asep. Jurnal Paedagogy, 11(1), 197206. https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index
Utami, R., & Rizal, M. (2022). Bahasa Dalam Konteks Sosial (Peristiwa Tutur Dan Tindak Tutur). JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research, 1(1), 1625. https://doi.org/10.56921/jumper.v1i1.36
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Adistirana Putty, Siti Nurbayani, Rika Sartika

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.