NEGARA DAN WARGA NEGARA PERSPEKTIF ARISTOTELES
DOI:
https://doi.org/10.38043/jids.v4i2.2449Keywords:
Negara, Warga Negara, Negara yang Baik, KonstitusiAbstract
Dalam artikel ini, penulis mengkaji pemikiran Aristoteles tentang Negara dan Warga Negara. Penulis mengkaji pemikiran Aristoteles tersebut dalam bukunya La Politica. Masalah pokok yang hendak dikaji oleh penulis adalah bagaimana Negara dan Warga Negara yang baik menurut Aristoteles dan bagaimana hubungan Warga Negara dengan Negara dalam Konstitusi. Dalam Negara terdapat elemen- elemen penting yaitu elemen identitas, partisipasi, hak, kewajiban, dan penerimaan nilai-nilai sosial bersama. Menurut Aristoteles warga negara mengambil bagian dalam kehidupan Negara. Menjadi warga negara yang baik adalah bagaimana keterlibatan warga negara yang baik dalam negara. Bagi Aristoteles Negara yang terbaik adalah kombinasi Aristokrasi dan Demokrasi. Aristoteles mengambil jalan tengah dalam pandangannya tentang Negara yang baik. Tentunya negara yang baik membutuhkan warga negara yang baik pula. Hubungan antara manusia sebagai warga negara tidak terpisahkan dari Negara. Negara membuat konstitusi untuk mengatur warganya. Konstitusi sangat penting dalam suatu Negara selama konstitusi yang dimaksud membawa keadilan dan kebahagiaan yang merupakan tujuan tertinggi dari masyarakat
Downloads
References
Aristoteles, & Apostle, H. G. (1984). Aristotle’s Nicomachean Ethics. Peripatetic Press.
ARISTÓTELES, P. (1995). Tomo II. Gredos, Madrid.
Bevir, M., & Meyer, C. (2013). City-State. Encyclopedia of Political Theory, 1–13. https://doi.org/10.4135/9781412958660.n65
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih di Antara Lima Pendekatan, terj. Ahmad Lintang Lazuardi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Crisp, R. (2014). Aristotle: Nicomachean Ethics. Cambridge University Press.
Efriza, E. (2017). PROBLEMATIKA DAN PROSPEK MPR: DULU, KINI, DAN NANTI. Jurnal Sosial Dan Humaniora, 2(4).
Fadil, M. (2012). Bentuk Pemerintahan dalam Pandangan Aristoteles (Sebuah pengantar filsafat politik klasik). Jurnal Kybernan, 3(1), 1–9.
Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 143.
Jegalus, N. (2013). Skeptisisme Teologis dan Jawaban Filsafat. Arete, 1(2).
Koten, Y. K. (2010). Partisipasi Politik, sebuah Analisis atas Etika Politik Aritoteles. Ledalero, Maumere.
Lilijawa, I. (2010). Perempuan, Media dan Politik. Maumere: Ledalero.
Mahmuda. (2017). KONSEP NEGARA IDEAL/ UTAMA (AL-MAḌĪNAH AL-FĀḌILAH) MENURUT AL-FARABI. Al-Lubb, 2(2), 286-300.
Pasaribu, S. (2016). Politik Aristoteles. Yogyakarta: Narasi-Pustaka Promothea.
Sabari, H. S. (2008). Dostoevsky: Menggugat Manusia Modern. Yogyakarta: Kanisius.
Satriya, B. (2016). Membangun Negara Hukum Di Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jurnal Panorama Hukum, 1(2), 43. https://doi.org/10.21067/jph.v1i2.1415
Schmandt, H. J. (2002). Filsafat Politik; Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern, terj. Ahmad Baidlowi Dan Imam Baihaqi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siregar, F. (2018). Pengantar Filsafat: by K. Bertens, Johanis Ohoitimur, dan Mikhael Dua. Indonesian Journal of Theology, 6(1), 110–113.
Smith, L., & Raeper, W. (2000). Ide ide filsafat dan agama dulu dan sekarang. Kanisius.
Sukamto, S. (2010). POLITIK IDENTITAS (Suatu Kajian Awal Dalam Kerangka dan Interaksi “Lokalitas” dan “Globalisasi”). Jurnal Sejarah Dan Budaya, 3(2).
Tjahjadi, S. P. L., & Intelektual, P. (2004). Konfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani hingga Zaman Modern. Yogyakarta, Kanisius.
Tule, P., Doeka, F. Y. A., & Atang, A. (2015). Wacana identitas Muslim pribumi NTT. Penerbit Ledalero.
Usman. (2015). Negara Dan Fungsinya. Al-Daulah, 4(1), 130–139.
Winarno, W. (2015). Pemikiran Aristoteles Tentang Kewarganegaraan Dan Konstitusi. Humanika, 21(1), 56. https://doi.org/10.14710/humanika.21.1.56-62