PERJUANGAN KELAS PENGESAHAN RUU PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL

Authors

  • Nikodemus Niko FISIP Universitas Padjadjaran http://orcid.org/0000-0001-5226-5332
  • Atem Atem Universitas Padjadjaran
  • Alif Alfi Syahrin Universitas Pendidikan Indonesia
  • Alfin Dwi Rahmawan Universitas Bangka Belitung
  • Anggi Mardiana Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.38043/jids.v4i2.2425

Keywords:

Karl Marx, Perjuangan Kelas, Kekerasan Seksual, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Abstract

Tulisan ini ingin menempatkan gejolak perjuangan kelas—pemikiran Karl Marx—sebagai bahan kajian analisis kritis dalam melihat upaya perjuangan pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di Indonesia, utamanya dalam aksi mahasiswa bersama dengan rakyat pada gerakan #GejayanMemanggil, #RakyatGugatNegara dan aksi lainnya di berbagai wilayah di Indonesia. Ide utama dari esai ini adalah bahwa teori kelas Marx hadir berdasarkan filosofi pemahaman terhadap fenomena sosial; adanya pembagian kelas pada masyarakat itu sendiri. Pada studi ini dilihat adalah kelas penguasa (pemerintah; negara) dan kelas rakyat biasa. Marx berkeyakinan bahwa inklusivitas dalam masyarakat hanya dapat tercapai melalui perjuangan kelas. Tulisan ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan kajian pustaka. Eksplorasi data sekunder dalam tulisan ini didapatkan melalui penelusuran tulisan ilmiah dan tulisan populer seperti jurnal, tulisan di koran, media daring dan buku yang terkait dengan tema dalam tulisan ini. Berdasarkan analisis data, temuan dalam kajian ini bahwa pada konteks perjuangan perempuan (secara organisasi dan individu) dan orang-orang yang memiliki kepedulian pada kekerasan seksual di Indonesia, menghadapi tantangan perjuangan kelas perempuan dalam mendesak pengesahan RUU penghapusan kekerasan seksual menjadi Undang-Undang

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Nikodemus Niko, FISIP Universitas Padjadjaran

Pascasarajana Sosiologi, Universitas Padjadjaran

References

__________. (2019). Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual. Diakses dari: https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-naskah- akademik-rancangan-undang-undang-tentang-penghapusan-kekerasan-seksual

Adam, A. (2019, 22 Februari). Pelecehan Seksual di Kantor dan Beban Ganda Pekerja Perempuan. Diakses dari: https://tirto.id/pelecehan-seksual-di-kantor-dan-beban-ganda- pekerja-perempuan-dhxM

Aktar, S. (2019). Transnational feminism and women’s activism: Strategies for engagement and empowerment in Bangladesh. Asian Journal of Women’s Studies. 25(2):285-294. Doi: https://doi.org/10.1080/12259276.2019.1612508

Andriasari, D. (2019). Woman’s Day Vs RUU P-Kekerasan Seksual. Harian Pikiran Rakyat. Edisi Jum’at 8 Maret 2019.

Arnold, G., & Ake, J. (2013). Reframing the Narrative of the Battered Women’s Movement. Violence Against Women. 19(5):557-578. Doi: https://doi.org/10.1177/1077801213490508

AyoBandung.com. AILA Tegaskan Tolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Diakses pada Januari 22, 2020, dari: https://www.ayobandung.com/read/2019/09/25/64859/aila- tegaskan-tolak-ruu-penghapusan-kekerasan-seksual

Baker, C. N., & Bevacqua, M. (2017). Challenging Narratives of the Anti-Rape Movement’s Decline. Violence Against Women. 24(3)1-27. Doi: https://doi.org/10.1177/1077801216689164

Barker, et al. (Ed). (2013). Marxism and Social Movement. Leiden & Boston: Koninklijke Brill NV.

Basile, K. C., & Smith, S. G. (2011). Sexual Violence Victimization of Women: Prevalence, Characteristics, and the Role of Public Health and Prevention. American Journal of Lifestyle Medicine. Doi: 10.1177/1559827611409512

Basir & Ismail. (2012). Karl Marx dan Konsep Perjuangan Kelas Sosial. International Journal of Islamic Thought. 1: 27-33. Doi: 10.24035/ijit.01.2012.004

Bayeh, E. (2016). The role of empowering women and achieving gender equality to the sustainable development of Ethiopia. Pacific Science Review B: Humanities and Social Science. Doi: https://doi.org/10.1016/j.psrb.2016.09.013

Berberoglu, B. (2018). The Marxist Theory of Social Movement, Revolution, and Social Transformation. In Berberoglu, B. (eds). The Palgrave Handbook of Social Movementts, Revolution, and Social Transformation. Palgrave Macmillan, Cham. Doi: https://doi.org/10.1007/978-3-319-92354-3_4

Coburn, E. (2016). Marxism and Social Movements. Socialist Studies/Études socialistes. 11(1):237-250.

Cox, L. (2015, March 16). Thinking Marxism and Social Movements. Diakses dari: https://www.ppesydney.net/thinking-marxism-and-social-movements/

Cripps, J., & Stermac, L. (2018). Cyber-Sexual Violence and Negative Emotional States among Women in a Canadian University. International Journal of Cyber Criminology. 12(1):171-186.

Devi, T. R. (2017). Gender Equality: Women Empowerment. Global Journal for Research Analysis. 6(9):141-143.

Dewantara, J. R. (2020, 14 Januari). Perempuan dan Anak Kekerasan Seksual di Kulonprogo Mulai Sadar untuk Lapor. Diakses dari: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/01/14/514/1029366/perempuan-dan- anak-korban-kekerasan-di-kulonprogo-mulai-sadar-untuk-lapor

Erdianto, K. (2019, 30 Juli). Fraksi yang Menolak Pengesahan RUU PKS Dinilai Tidak Konsisten. Diakses dari: https://nasional.kompas.com/read/2019/07/30/18285971/fraksi-yang-menolak- pengesahan-ruu-pks-dinilai-tidak-konsisten?page=all

Garcia-Moreno, C., & Amin, A. (2019). Violence Against Women: where are we 25 years after ICPD and where do we need to go? Sexual and Reproductive Health Matters. 27(1):346- 348. Doi: https://doi.org/10.1080/26410397.2019.1676533

Guruge, S., Roche, B., & Catallo, C. (2012). Violence against Women: An Exploration of the Physical and Mental Health Trends among Immigrant and Refugee Women in Canada. Nursing Research and Practice. Doi: 10.1155/2012/434592

Haryanto, S. (2012). Spektrum Teori Sosial. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hukum Online. Isu RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Versi Komnas Perempuan. Diakses pada Maret 18, 2020, dari: https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5733216560b1b/ini-isi-ruu-penghapusan- kekerasan-seksual-versi-komnas-perempuan/

Komnas Perempuan. (2013). Korban Berjuang, Publik Bergerak: Mendobrak Stagnansi Sistem Hukum: Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2012. Diakses dari: http://www.komnasperempuan.go.id/wp-content/uploads/2013/12/CatatanTahunan- Komnas-Perempuan-2012.pdf

Komnas Perempuan. (2019). Lembar Fakta dan Poin Kunci Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2019. Diakses dari: https://www.komnasperempuan.go.id/read-news- lembar-fakta-dan-poin-kunci-catatan-tahunan-komnas-perempuan-tahun-2019

Kusuma, A, dkk. (2019). Analisis Keberlakuan RKUHP dan RUU-PKS dalam Mengatur Tindak Kekerasan Seksual. Lex Scientia Law Review. 2(2):55-68.

Levine, E. C. (2017). Sexual Script and Criminal Statutes: Gender Restictions, Spousal Allowences, and Victim Accountability After Rape Law Reform. Violence Against Women. 24(3):1-28. Doi: https://doi.org/10.1177/1077801216687876

Lin, Z., & Yang, L. (2019). Indivudual and collective empowerment: Women’s voices in the #MeToo movement in China. Asian Journal of Women’s Studies. 25(2):117-131. Doi: https://doi.org/10.1080/12259276.2019.1573002

Martinez, M. A. (2017, August 27). A Marxist Approach to Social Movements? Retrieved from: http://www.miguelangelmartinez.net/?2017-A-Marxist-Approach-to-Social

Movanita, A. N. K. (2019a), September 23). Kekeliruan Memahami RUU PKS, Dianggap Liberal dan Tak Sesuai Agama. Diakses dari: https://nasional.kompas.com/read/2019/09/23/19350151/kekeliruan-memahami-ruu- pks-dianggap-liberal-dan-tak-sesuai-agama?page=all

Movanita, A. N. K. (2019b), September 24). Ramai-ramai Turun ke Jalan, Apa yang Dituntut Mahasiswa? Diakses dari: https://nasional.kompas.com/read/2019/09/24/15440851/ramai-ramai-turun-ke-jalan- apa-yang-dituntut-mahasiswa?page=all

Moyo, T., & Dhliwayo, R. (2019). Archieving Gender Equality and Women’s Empowerment in Sub-Saharan Africa: Lessons from the Experience of Selected Countries. Journal of Developing Societies. 35(2): Doi: https://doi.org/10.1177/0169796X19845957

Never Okay Project. (2018). Kondisi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja. Diakses pada Maret 24, 2020, dari: https://neverokayproject.org/wp-content/uploads/2019/12/Survei- Pelecehan-Seksual-di-Tempat-Kerja-Never-Okay-Project-2018-4.pdf

News.detik.com. Pro-Kontra RUU P-KS Anda Mendukung atau Menolak. Diakses pada Maret 22, 2020, dari: https://news.detik.com/pro-kontra/d-4728479/kontroversi-ruu-p-ks-anda- mendukung-atau-menolak

Niko, N., & Rahmawan, A. D. (2020). Supremasi Patriarki: Reaksi Masyarakat Indonesia dalam Menyikapi Narasi Seksualitas dan Perkosaan Kasus Reynhard Sinaga. Jurnal Analisa Sosiologi. 9(1):137-152.

Nilan, P., Demartoto, A., Broom, A., & Germov, J. (2014). Indonesian Men’s Perceptions of Violence Against Women. Violence Against Women. 20(7): 869–888. Doi: 10.1177/1077801214543383

Ogato, G. S. (2013). The quest for gender equality and women’s empowerment in least developed countries: Policy and strategy implications for achieving millennium development goals in Ethiopia. International Journal of Sociology and Anthropology. 5(9):358-372. Doi: 10.5897/IJSA2013.0454

Purwanti, A. (2017). Protection and Rehabilitation for Women Victims of Violence according to Indonesian Law (Study on Central Java Government's handling through KPK2BGA). Diponegoro Law Review. 2(2):312-325. Doi: https://doi.org/10.14710/dilrev.2.2.2017.68-81

Purwanti, A., & Prabowo, R. A. (2018). Women Rights Fulfillment As The Victim Of Gross Human Rights Violation: Urgency For The Sexual Violence Eradication Bill. Indonesia Law Review. (3):303-315. Doi: http://dx.doi.org/10.15742/ilrev.v8n3.509

Setiadi, E. M., & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.

Sovann, R. (2019). Good practices for eliminating violence against women in Cambodia. Asian Journal of Women’s Studies. 25(2):295-307. Doi: https://doi.org/10.1080/12259276.2019.1615242

Sukendar, M. U. (2019). Konstruksi Realitas Berita #Gejayan Memanggil 23 September 2019 dalam Media Online Detik.com dan Kompas.com. Indonusa Conference on Technology and Social Science.

Suseno, F. M. (2016). Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, cetakan ke-sepuluh. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Umanailo, C. B. (2019). Pemikiran-pemikiran Karl Marx. Doi: 10.31219/osf.io/5q2ts. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/336764610

Upe, A. (2010). Tradisi Aliran Dalam Sosiologi Dari Filosofi Positivistik ke Post Positivistik. Jakarta: PT RajaGrafindo persaja.

Wariyatun. (2019). Creating zero tolerence for violence against women. Asian Journal of Women’s Studies. 25(2):459-467. Doi: https://doi.org/10.1080/12259276.2019.1638047

Winarno, S. (2019). Demokrasi, Demonstrasi dan Demo Crazy. Malang Post. Edisi 25 September 2019.

Published

2020-08-31

How to Cite

1.
Niko N, Atem A, Syahrin AA, Rahmawan AD, Mardiana A. PERJUANGAN KELAS PENGESAHAN RUU PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL. JIDS [Internet]. 2020Aug.31 [cited 2024Apr.19];4(2):225-46. Available from: https://journal.undiknas.ac.id/index.php/fisip/article/view/2425

Issue

Section

Articles