https://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/issue/feed Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil dan Teknik Informasi2025-04-19T09:33:25+00:00I Nyoman Indra Kumarajournalfti@undiknas.ac.idOpen Journal Systems<div style="text-align: justify;"> <p class="" data-start="112" data-end="471"><strong data-start="112" data-end="174">Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil dan Teknik Informasi</strong> (e-ISSN: 2621-5276) is a scientific journal that publishes research and scholarly articles in the fields of electrical engineering, civil engineering, and informatics. The journal aims to present high-quality original research and studies that contribute to the advancement of these disciplines.</p> <p class="" data-start="473" data-end="731">The journal is published biannually, with issues released in April and September. Authors are encouraged to submit their articles online, and each submission undergoes a rigorous peer-review process to ensure the quality and integrity of the published work.</p> <p class="" data-start="733" data-end="1078">The articles published in <strong data-start="759" data-end="821">Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil dan Teknik Informasi</strong> are the results of original studies and research in engineering that have not been previously published. The journal welcomes contributions that provide innovative insights, theoretical advancements, and practical applications within the respective fields.</p> </div>https://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6020Pengembangan Sistem Penyiraman dan Pemupukan Otomatis Berbasis ESP32 dengan RTC dan Blynk2025-02-06T02:52:10+00:00Kadek Agus Mahabojana Dwi Prayogamahabojana@warmadewa.ac.idI Gusti Ngurah Agung Pawana Ppawana@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem penyiraman dan pemupukan otomatis untuk mengatasi kendala manual dalam bidang pertanian, terutama dalam hal efisiensi waktu dan tenaga. Sistem ini dirancang untuk mendukung proses perawatan tanaman kangkung yang dibudidayakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa. Komponen utama yang digunakan meliputi Real Time Clock (RTC) untuk penjadwalan waktu, mikrokontroler berbasis modul ESP32 untuk pengendalian sistem, aplikasi Blynk sebagai antarmuka pengguna, dan smartphone sebagai alat pengendali jarak jauh. Sistem ini diatur agar mampu menyiram dan memupuk hingga 10 tanaman dalam satu siklus operasional, berdasarkan kapasitas pompa air dan distribusi larutan nutrisi yang telah diuji dalam penelitian ini. Jumlah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengaturan tambahan pada sistem irigasi dan pemupukan. Pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat menyiram tanaman dengan volume air sebanyak 220 mililiter per menit. Selain itu, sistem hanya akan menyiram dan memupuk tanaman sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk tanaman kangkung, penyiraman dilakukan dua kali sehari, sementara pemupukan menggunakan pupuk urea dilakukan sekali dalam seminggu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sistem bekerja secara optimal dan sesuai dengan spesifikasi yang dirancang, sehingga mampu meningkatkan efisiensi proses perawatan tanaman serta memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan metode konvensional. Dengan demikian, sistem ini mendukung penerapan teknologi otomatisasi dalam pertanian modern dan berpotensi meningkatkan produktivitas tanaman secara keseluruhan.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Kadek Agus Mahabojana Dwi Prayogahttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6078Perbandingan Biaya Pembangunan Gedung Sekolah SMA Negeri 3 Kuta Selatan Menggunakan Bata Ringan dan Batako2025-02-22T09:37:56+00:00Ni Putu Ary Yuliadewiaryyulia@pnb.ac.idI Made Adi Januarthaaryyulia@pnb.ac.idI Made Budiadibudiadi@gmail.com<p>Proyek konstruksi harus memenuhi persyaratan ketepatan waktu, pengelolaan biaya yang efektif, dan pencapaian kualitas yang unggul. Salah satu contoh proyek konstruksi adalah pembangunan gedung sekolah yang memerlukan perencanaan matang, terutama dalam pemilihan material yang efisien dan ekonomis. SMA Negeri 3 Kuta Selatan, sebagai institusi pendidikan di Bali, membutuhkan perencanaan ulang pembangunan gedung untuk mengatasi penurunan kualitas akibat faktor usia, cuaca, dan material yang kurang optimal. Salah satu upaya efisiensi biaya adalah dengan menggunakan material alternatif seperti batako yang menawarkan biaya produksi lebih rendah, kekuatan memadai, dan kemudahan pemasangan dibandingkan bata ringan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi biaya pembangunan gedung SMA Negeri 3 Kuta Selatan dengan dinding bata ringan dan batako. Hasil penelitian ini mencakup rencana anggaran biaya untuk elemen struktur seperti kolom, balok, pelat, dan pondasi, serta perubahan material dinding dari bata ringan ke batako. Berdasarkan analisis, total biaya yang diperoleh adalah Rp 3.004.343.209,29, sementara rencana anggaran biaya eksisting sebesar Rp 3.399.773.591,10. Penggunaan batako menghasilkan penghematan sebesar 11,63% tanpa mengurangi kualitas bangunan. Oleh karena itu, penggunaan material batako untuk dinding lebih ekonomis dibandingkan dengan dinding menggunakan material batu bata ringan.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ni Putu Ary Yuliadewi, I Made Adi Januartha, I Made Budiadihttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6124Pengaruh Kekakuan Dinding Pengisi Terhadap Simpangan Antar Tingkat pada Struktur Rangka Baja dengan Perletakan Sendi2025-03-18T08:03:07+00:00I Ketut Diartama Kubon Tubuhdiartamakubon@unmas.ac.idI Putu Agus Putra Wirawandiartamakubon@unmas.ac.idI Gede Gegiranang Wiryadidiartamakubon@unmas.ac.idGede Adityadiartamakubon@unmas.ac.idI Wayan Soma Adi Pratamadiartamakubon@unmas.ac.id<p>Dinding pengisi memberikan pengaruh kekakuan struktur rangka penahan momen. Pengabaian kekakuan dari dinding pengisi tersebut dapat memengaruhi perilaku berupa simpangan antar tingkat. Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kekakuan dinding pengisi, baik dinding yang penuh maupun dinding yang berlubang, pada suatu struktur gedung hotel dengan sistem struktur rangka baja penahan momen. Gedung hotel berlantai empat memiliki fungsi restoran dan lobi pada lantai dasar sehingga pada lantai tersebut tidak terdapat dinding pengisi. Sedangkan sisa tiga lantai di atasnya digunakan sebagai kamar-kamar. Dinding pengisi dimodelkan sebagai elemen <em>shell</em> dan celah antara dinding pengisi dengan struktur rangka dimodel sebagai elemen <em>gap</em>. Perletakan struktur dianggap sebagai sendi dengan asumsi sambungan antara kolom baja dengan kolom pedestal beton bertulang memungkinkan terjadinya putaran sudut. Hasil analisis menunjukkan simpangan antar tingkat pada model yang tidak memperhitungkan kekakuan dinding pengisi (MOF) jauh melebihi simpangan antar tingkat izin, terutama pada lantai dua dan tiga. Sedangkan model yang memperhitungkan kekakuan dinding pengisi (MIF) melebihi simpangan antar tingkat izin hanya pada lantai dua. Kontribusi kekakuan dinding pengisi mengakibatkan simpangan MIF menjadi kurang lebih setengah dari simpangan MOF. Untuk mengatasi permasalahan simpangan antar tingkat, dilakukan perubahan asumsi perletakan menjadi jepit. Perubahan perletakan tersebut sangat signifikan meningkatkan kinerja simpangan antar tingkat, kecuali MOF.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 I Ketut Diartama Kubon Tubuh, I Putu Agus Putra Wirawan, I Gede Gegiranang Wiryadi, Gede Aditya, I Wayan Soma Adi Pratamahttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6127Evaluation of the Suitability of Spatial Structure in Tegal City, Central Java Province2025-04-11T06:02:37+00:00Syavitri Sukma Utami Rambesyavitri.utami@unej.ac.idLoetvy WahyuningtiasWahyuningtias@gmail.comAlifan CahyanaCahyana@gmail.com<p>As regulated in Law No. 26 of 2007 concerning Spatial Planning, the urban spatial structure is an arrangement of settlement centres and infrastructure networks that support socio-economic activities through hierarchical functional relationships. In Tegal City, one of the crucial infrastructure elements is the road network, especially the North Coast national route, commonly called the Pantura Route. The Pantura Route strategically affects urban mobility and connectivity between regions. Its location in the city centre makes this route an important arterial corridor connecting major cities on Java Island, such as the Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya route. However, the high intensity of land use for economic, social, and educational activities has caused various problems, such as traffic accidents. In 2018, 59% of accidents occurred along this route, although this route only covers 13% of the total length of roads in Tegal City. Other problems include limited road infrastructure, physical damage to roads, and low road accessibility, which are also supporting factors. Important local-scale activities along the Pantura route, such as schools, health centres, and trade activities, raise concerns regarding the suitability of spatial structures and safety, especially when compared to national Standards (SNI 03-1733-2004). The method used in this study uses primary and secondary surveys and qualitative descriptive analysis, namely content analysis. The results of this study indicate that the deviation of spatial structures that occur in Tegal City is more than 50% seen from the existence of educational facilities (elementary and junior high schools), health facilities (health centres), and markets with a local scale that are not appropriate along the Pantura route. With regional authority within the framework of Law No. 23 of 2014 concerning Regional Autonomy, the city government is expected to be more active in managing spatial planning, especially spatial structures, so that deviations do not occur. This study aims to evaluate the suitability of the spatial structure of Tegal City by evaluating the function of the road network and the scale of service facilities based on urban environmental planning Standards. The findings of this study are expected to support effective and sustainable spatial planning of Tegal City.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SYAVITRI SUKMA UTAMI RAMBEhttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6129Typology of Stakeholder Interaction and Factors Influencing the Management of Ijen Crater Nature Tourism Park2025-04-13T03:10:17+00:00Loetvy Wahyuningtiyasloetvyw@unej.ac.idSyavitri Sukma Utami Ramberambe@gmail.comAlifan Cahyanacahyana@gmail.com<p>The Ijen Crater Nature Tourism Park (Ijen Crater TWA) is one of the tourist destinations with the enchanting blue fire that is quite famous in East Java and even internationally. Ijen Crater has a crater lake with a very low pH, making it one of the largest acidic lakes in the world. It also has significant mineral resource potential in the form of sulfur. Not only that, but Ijen Crater is also part of the Ijen UNESCO Global Geopark. The Ijen Crater TWA is administratively located in Bondowoso and Banyuwangi Regencies, but its management is carried out by the Natural Resources Conservation Agency (BKSDA). The distribution of economic benefits tends to be unbalanced because direct fees in the form of entrance ticket sales go to the central government as Non-Tax State Revenue (PNBP). The management plan for Ijen Crater TWA is included in several development and spatial planning plans, such as the Spatial Planning (RTRW) of Bondowoso Regency, the Spatial Planning of Banyuwangi Regency, and the Long-Term Management Plan for Ijen Crater TWA. Based on these conditions, research was conducted on the typology of stakeholder interactions and the factors influencing their management using a qualitative abductive approach and pattern-matching analysis technique. The research aims to identify the interactions occurring in the Ijen Crater TWA area with the various roles held by stakeholders and to identify the factors influencing them. The research results show that the interactions in managing Ijen Crater TWA include coalitions, coordination, cooperation, networking, and coexistence. The findings from the research can be used as a consideration in developing governance strategies in infrastructure planning to spatial planning in conservation areas involving multiple stakeholders.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Loetvy Wahyuningtiyas, Syavitri Sukma Utami Rambe, Alifan Cahyanahttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6229Evaluating Contractor Performance through Cost-Time Management Strategies in Educational Building Project2025-04-15T13:04:55+00:00Me Me Mawmememaw29@gmail.comSang Kompiang Rizki Putra Atmajakompiangrizki1707@gmail.comI Wayan Murtikamurtika@gmail.com<p>Project performance is a critical indicator in assessing the effectiveness and efficiency of construction projects, particularly in terms of cost and time management. This study aims to analyze the key factors influencing contractor performance in the classroom rehabilitation project in Bali, focusing on cost and time aspects. Data were collected through questionnaires distributed to 30 respondents, including contractors and consultants directly involved in the project. The findings indicate that thorough cost planning, strict budget control, and effective cost risk management significantly contribute to project success. Likewise, realistic scheduling, regular progress monitoring, and inter-team coordination are essential in ensuring timely project delivery. The use of technology and active stakeholder engagement further enhance operational efficiency. These results contribute to strengthening project management strategies, particularly for small-scale educational rehabilitation projects in Indonesia.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Me Me Maw, Sang Kompiang Rizki Atmaja, I Wayan Murtikahttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6115Analisis Karakteristik dan Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki Di Kawasan Wisata Ubud 2025-03-18T07:58:45+00:00Ida Bagus Wirahajiib.wirahaji@gmail.comI Wayan Mukamuka@gmail.comMade Novia Indrianinovia@unhi.ac.idI Made Wisudanawisudana@gmail.comI Gede Fery Surya Tapafery@gmail.com<p>Pejalan kaki berperan penting dalam sistem transportasi, dimana karakteristik dan fasilitas pejalan kaki merupakan bagian integral dari sistem transportasi. Berjalan kaki adalah suatu kegiatan transportasi yang paling mendasar. Hampir semua aktivitas transportasi diawali dan diakhiri dengan berjalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki pada trotoar ruas Jalan Raya Ubud, jalan utama yang terletak di kawasan wisata Ubud, Kabupaten Gianyar. Koridor ruas Jalan Raya Ubud mempunyai bangkitan perjalanan tinggi ditandai dengan banyaknya pusat-pusat kegiatan pariwisata. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan untuk mendapatkan data jumlah pejalan kaki dan waktu tempuh pejalan kaki. Survei dilaksanakan selama tiga hari, Sabtu, Minggu, dan Senin, jam 09.00 - 18.00 WITA. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik pejalan kaki adalah: Arus pejalan kaki tertinggi 3.88 org/m/mnt <= 6.5 org/m/mnt; Kecepatan rata-rata ruang pejalan kaki tertinggi 83.33 m/mnt >= 79 m/mnt; Kepadatan pejalan kaki tertinggi 0.047 org/m2; dan Ruang pejalan kaki tertinggi sebesar 37.04 org/m2 >= 12.00 org/m2. Berdasarkan Metode HCM 1985, dari besarnya arus, kecepatan rata-rata ruang, dan ruang pejalan kaki, diperoleh tingkat pelayanan trotoar termasuk kategori A, tetapi sejumlah perbaikan trotoar perlu dilakukan dalam rangka mendukung Ubud sebagai kawasan Wisata Internasional.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ida Bagus Wirahaji, I Wayan Muka, Made Novia Indriani, I Made Wisudana, I Gede Fery Surya Tapahttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6132Evaluation Mangrove Density on the North Coast as a Means of Mitigation Danger Tidal Flood: Case Study of Demak Regency2025-04-13T03:06:13+00:00Inayatul Fikriyahinayatul.fikriyah@unej.ac.idJhon Jhohan Putra Kumara Dewajhon.jhohan@unej.ac.id<p>This study focuses on assessing the density of mangrove forests on the north coast of Demak Regency as an independent mitigation effort against tidal flooding. The impact of tidal flooding can be observed directly, such as damaged ponds and agricultural land, inundated road infrastructure, submerged houses, and disruption of livelihoods. This study is crucial because it provides data and spatial analysis to understand the current level of mangrove density, identify vulnerable areas and inform appropriate mitigation actions before the impact of tidal flooding. The study's novelty is that it focuses on specific density and vulnerability levels and uses significant short-term cover change analysis. Using spatial analysis methods through Geographic Information Systems (GIS) and satellite imagery from 2018-2023, several areas along the coast have mangrove densities varying from 1200-3400 trees per hectare. There was a 27.3% reduction in mangrove cover mainly due to changes in land use to ponds. Overlay analysis combining mangrove density with flood hazard maps and geographic information also maps how different mangrove areas are strongly related to tidal flooding. Areas with mangrove density <2000 trees per hectare are much more vulnerable to tidal flooding, which is worse at lower and better at higher ranges. The findings suggest that coastal engineering using soft hybrids, which integrate breakwater structures and mangrove rehabilitation, will be more effective in achieving long-term coastal resilience than using hard engineering techniques alone, support the integration of mangrove density thresholds into coastal infrastructure planning to enhance resilience against tidal flooding. As an effective policy for coastal management, a minimum standard of 3,000 mangrove trees per hectare is needed, and Demak Spatial Planning is needed to focus more on mangrove conservation within the Demak policy framework.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Inayatul Fikriyah, Jhon Jhohan Putra Kumara Dewahttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6156Comparison Of Installation Wages for Granite Tiles in Large and Small Spaces Using the Method Productivity Delay Model2025-04-14T04:35:29+00:00I Ketut Mahardika Putraketutmahardika@pnb.ac.idNi Kadek Sri Ebtha Yuniyuni@gmail.comLuh Putu Prativi Putri Suardikasuardika@gmail.comI Putu Dwikarna PutraPutra@gmail.com<p>Kinerja tenaga kerja merupakan faktor utama dalam penyelesaian proyek konstruksi. Pekerjaan pemasangan granite tile di area sempit lebih menghadirkan tantangan tersendiri akibat banyaknya potongan yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga meningkatkan biaya melebihi RAB proyek. Penelitian ini menganalisis kinerja tenaga kerja dalam pemasangan granite tile pada area sempit dan luas, yang berdampak pada efisiensi biaya proyek konstruksi. Pekerjaan di area sempit lebih kompleks karena banyaknya potongan yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga realisasi biaya sering melebihi RAB. Studi ini bertujuan menentukan koefisien tukang pasang serta membandingkan harga satuan upah pada kedua kondisi tersebut. Observasi lapangan dilakukan dengan metode MPDM untuk mengukur produktivitas pekerja, termasuk waktu penundaan dalam siklus kerja. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan studi pada proyek hotel yang memasang granite tile berukuran 40 × 40 cm. Hasilnya menunjukkan bahwa koefisien tenaga kerja untuk pemasangan di area luas adalah 0,124, sedangkan di area sempit 0,136. Biaya upah pemasangan di area luas tercatat Rp 44.400 per m², sementara di area sempit Rp 45.864 per m². Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam perencanaan anggaran upah dan teknis dalam penyusunan analisis harga satuan pekerjaan untuk meningkatkan efisiensi proyek konstruksi.</p>2025-04-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 I Ketut Mahardika Putrahttps://journal.undiknas.ac.id/index.php/teknik/article/view/6242Generative AI in Enhancing Hydroponic Nutrient Solution Monitoring2025-04-19T09:33:25+00:00Musawer Hakimimusawer@adc.edu.inI Wayan Aditya SuranataSuranata@gmail.comZakirullah Ezamzakir.azam@sjau.edu.afAbdul Wahid Samadzaisamadzai@tlu.eeWahidullah Enayatwahidullah.enayt@ut.ac.irTamanna Quraishitamannaquraishi259@gmail.comAbdul Wajid Fazilhamayoon.ghafory@gmail.com<p>Generative AI for IoT Hydroponics Monitoring System for Smallholder Farmers in Developing Regions This is in an effort to support AI-based narrative feedback for real-time decision-making with reference to sensor data (TDS/EC, temperature) and plant context-the pertinent data are species and age. The system, therefore, consists of an ESP32 sensor device; a Flutter mobile application; and the cloud services being offered via Thingsboard and the Gemini API. A systematic approach was undertaken, including design, implementation, integration, and usability testing. The results show effective real-time data collection and secure communication, with accurate AI feedback validated by expert judgment. The results exhibited how AI and IoT could collude in aiding smart agriculture. Future work will concentrate on enhancing the accuracy of the model based on ground truth data and improving the accessibility of the platform.</p>2025-04-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Musawer Hakimi, I Wayan Aditya Suranata, Zakirullah Ezam, Abdul Wahid Samadzai, Wahidullah Enayat, Tamanna Quraishi, Abdul Wajid Fazil