Nata Palemahan: Journal of Environmental Engineering Innovations https://journal.undiknas.ac.id/index.php/natapalemahan <p>Nata Palemahan Journal serves as a multidisciplinary platform dedicated to advancing the field of environmental engineering. Published twice a year (in <strong>May and October</strong>) by the Universitas Pendidikan Nasional. This journal invites researchers, academics, practitioners, stakeholders, and students to contribute to the dissemination of original research findings, innovative concepts, literature reviews, and practical applications across various aspects of environmental engineering.<br />The journal's mission is to foster innovative research and development, facilitate the exchange of knowledge and experiences, support the implementation of sustainable solutions for environmental protection, and raise public awareness about the crucial role of environmental engineering in addressing global challenges.<br /><br />With a broad and comprehensive scope, Nata Palemahan Journal encompasses topics such as resource management and technology, pollution prevention and control, environmental science and ecology, technology, management, and policy aspects, and monitoring, mitigation, and adaptation.<br /><br />Through a rigorous peer-review process, the journal ensures the quality and originality of published research. Authors can submit their original manuscripts through the online system and have the opportunity to obtain open-access publication, allowing their research to be freely accessed by the global community.</p> <hr /> Universitas Pendidikan Nasional en-US Nata Palemahan: Journal of Environmental Engineering Innovations 3063-962X Korosi Mikroba pada Infrastruktur Logam: Tantangan dan Strategi Pengelolaan Berkelanjutan https://journal.undiknas.ac.id/index.php/natapalemahan/article/view/5652 <p>Korosi mikroba (MIC, <em>microbiologically influenced corrosion</em>) merupakan masalah pelik di berbagai industri, khususnya pada sektor minyak dan gas, infrastruktur kelautan, dan pengolahan air, karena aktivitas mikroba mempercepat degradasi permukaan logam secara signifikan. MIC umumnya oleh bakteri, arkea, dan jamur yang membentuk <em>biofilm</em> pada logam, dan menyebabkan reaksi elektrokimia lokal yang memicu korosi. Tinjauan ini berfokus pada mikroorganisme utama yang terlibat dalam MIC, seperti bakteri pereduksi sulfat (SRB,<em> sulfate-reducing bacteria</em>), bakteri pengoksidasi besi (IOB, <em>iron-oxidizing bacteria</em>), dan metanogen, serta menjelaskan bagaimana faktor lingkungan,&nbsp; seperti ketersediaan oksigen, konsentrasi nutrisi, pH, suhu, dan salinitas, mendukung pertumbuhan mikroba dan korosi logam. Berbagai metode deteksi MIC dievaluasi, seperti analisis mikrobiologi, metode elektrokimia seperti spektroskopi impedansi elektrokimia (EIS, <em>electrochemical impedance spectroscopy</em>), metode uji non-destruktif, serta teknologi sensor <em>real-time</em>. Selain itu, strategi mitigasi MIC, seperti penggunaan material tahan korosi, pelapis antimikroba, biosida, dan sistem perlindungan katodik, dibahas secara rinci. Teknologi baru seperti pelapis pintar (<em>self-healing</em>), nanomaterial, dan sistem bioelektrokimia juga disebutkan sebagai solusi menjanjikan untuk pengelolaan MIC yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan metode deteksi dan mitigasi yang canggih, industri dapat melindungi infrastruktur penting dari dampak jangka panjang korosi mikroba dan mengurangi secara signifikan biaya akibat kerusakan oleh MIC.</p> Yenni Ciawi Yan Ramona Copyright (c) 2024 Yenni Ciawi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-10-25 2024-10-25 1 2 42 51 10.38043/natapalemahan.v1i2.5652 Reduksi Kesadahan Air Tanah Menggunakan Ion Exchange Dengan Resin Amberlite IR 120 Na (Studi Kasus: Sistem Penyediaan Air di PT. Sri Rejeki Isman Sukoharjo) https://journal.undiknas.ac.id/index.php/natapalemahan/article/view/5638 <p style="font-weight: 400;">Air tanah biasanya sudah memenuhi persyaratan, namun seringkali parameter kesadahan diabaikan karena cukup dipanaskan sudah mengendap padahal kesadahan larut dalam air dan jika konsentrasinya tinggi tidak dapat diendapkan. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi mengenai kemampuan resin pada <em>softener </em>dalam menurunkan atau menghilangkan kesadahan dan tingkat efisiensi pengolahan yang dilakukan. Air baku yang mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi diolah dengan metode kimia yaitu <em>ion exchange</em> (pertukaran ion), sehingga diperoleh air bersih selanjutnya dilakukan analisa di laboratorium dengan metode analisa titrimetri EDTA. Hasil dari analisa berupa data diolah dengan cara perhitungan numerik. Metode penelitian menggunakan dua variabel yaitu waktu proses (1,2,3,4,5 jam) dan variabel ketebalan media resin (30,40 dan 50 cm) sebagai variabel bebas. Tingkat kesadahan yang tinggi pada air tanah sebagai variabel terikat. Hasil yang diperoleh untuk air baku mempunyai tingkat kesadahan sebesar 520 mg/l, setelah air baku diolah diperoleh penurunan tingkat kesadahan tertinggi sebagai berikut: untuk ketebalan 30 cm diperoleh tingkat kesadahan 213,33 mg/l dengan efisiensi pengolahan sebesar 58,98%, untuk ketebalan 40 cm diperoleh tingkat kesadahan 46,66 mg/l dengan efisiensi pengolahan sebesar 71,80%, untuk ketebalan 50 cm diperoleh tingkat kesadahan 93,33 mg/l dengan efisiensi pengolahan sebesar 82,05%.Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan ketebalan resin sangat mempengaruhi penurunan tingkat kesadahan dan efisiensi pengolahan.</p> <p> </p> Setiawan Setiawan Elvis Umbu Lolo Copyright (c) 2024 Setiawan, Elvis Umbu Lolo https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-13 2024-12-13 1 2 52 58 10.38043/natapalemahan.v1i2.5638